Text

KARAKTERISTIK PASIEN KANKER SERVIKS RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 2017-2019

---

ABSTRAK

Karakteristik Pasien Kanker Serviks
Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat
2017-2019

I Gede Wiranugraha Mahayasa, Muhammad Rizkinov Jumsa, Yunita Hapsari

Latar Belakang: Kanker serviks adalah jenis kanker berupa sel sel yang tumbuh secara abnormal pada bagian serviks uteri wanita, Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV. Infeksi HPV terjadi pada bagian porsio dan kanalis servikalis uteri pada zona transisional. Kejadian terbanyak pada wanita berusia diatas 50 tahun dengan lesi awal penyebab kanker biasanya ditemukan pada usia dibawah 40 tahun. Kanker serviks ini merupakan kanker ginekologi terbanyak kedua di dunia setelah kanker payudara. Di Indonesia pada tahun 2018 terdapat 32.500 kasus baru dengan 18.300 kematian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana karakteristik pasien kanker serviks di Provinsi NTB pada rentang waktu 1 januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2019.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif retrospektif non analitik. Pada penelitian ini akan melihat faktor risiko yang paling banyak muncul pada kasus kanker serviks di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sumber data penelitian adalah data sekunder dengan melihat variabel penelitian yang tercatat pada rekam medik pasien kanker serviks di Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2019
Hasil: Pekerjaan ibu rumah tangga (IRT) adalah yang terbanyak pada variabel pekerjaan yaitu sebesar 67,44% diikuti pekerjaan buruh sebesar 11,62%, PNS 10,46%, wiraswasta 6.97% dan pedagang 3,48. Untuk tingkat pendidikan mayoritas penderita kanker serviks pada penelitian ini berpendidikan sekolah dasar (SD) yaitu sebesar 38,37% diikuti SMA / sederajat 20,93%, SMP / sederajat 16.27%, tidak berpendidikan 12,79%, Sarjana 1 dan 2 8,13%, taman kanak kanak (TK) 2,32%, Diploma 1 dan 2 1,16%. Suku terbanyak adalah suku Sasak 58,13% diikuti suku Samawa 15,11%, luar NTB 13,95% dan suku Mbojo 12,79%. Riwayat skrining IVA maupun Pap Smear mayoritas pernah 62,79% dan tidak pernah 37,21%. Kontrasepsi yang digunakan mayoritas adalah tidak pakai 51,16%, diikuti suntik 26,74%, IUD 8,13%, Pil 5,81%, Implan 4,65%, Suntik dan Implan 2,32%, Pil dan Suntik 1,16%. Mayoritas memiliki lebih dari 1 orang anak yaitu sebanyak 49 atau sebesar 56,97%. Sedangkan yang memiliki 1 atau tidak punya anak sebanyak 37 atau sebesar 43,03%. mayoritas terdapat pada rentang usia 31-40 tahun dan 41-50 tahun yaitu sebesar 29,06% atau total 58,12%, Diikuti kelompok usia 51-60 tahun, 27,90%, lebih dari 61 tahun 10,46% dan 21-30 tahun 3,48%. mayoritas hanya menikah sebanyak 1 kali yaitu sebesar 69,76% diikuti Pasien yang menikah lebih dari 1 kali 25,58%, dan tidak atau belum menikah sebesar 4,65%. mayoritas pertama kali menikah pada usia kurang dari atau sama dengan 20 tahun yaitu sebesar 47,67% diikuti kelompok usia 21-30 tahun 33,72%, 31-40 tahun 5,81%, Belum menikah 3,48% dan lebih dari 40 1,16%. mayoritas penderita kanker serviks di RSUDP NTB tidak memiliki riwayat IMS yaitu sebesar 91,86%. Sedangkan yang memiliki riwayat IMS sebesar 8,13%.
Kesimpulan: mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) dengan tingkat pendidikan sekolah dasar (SD), bersuku Sasak, Tidak pernah melakukan skrining IVA maupun Pap Smear, tidak menggunakan kontrasepsi, memiliki lebih dari 1 orang anak, Berada pada rentang usia 31-50 tahun, hanya menikah 1 kali dengan usia awal menikah dibawah 20 tahun dan tidak memiliki riwayat infeksi menular seksual (IMS).
Kata Kunci: Kanker Serviks, Mayoritas, Pekerjaan, Tingkat Pendidikan, Suku, Riwayat Skrining, Jenis Kontrasepsi, Multiparitas, Usia, Usia Menikah Pertama, Jumlah Perkawinan, Riwayat IMS.





ABSTRACT
Characteristics of Cervical Cancer Patients
West Nusa Tenggara Provincial General Hospital
2017-2019

I Gede Wiranugraha Mahayasa, Muhammad Rizkinov Jumsa, Yunita Hapsari

Background: Cervical cancer is a type of cancer in the form of cells that grow abnormally in the cervix of a woman's uterus. Cervical cancer is caused by infection with the HPV virus. HPV infection occurs in the portion of the cervical canal and the uteri in the transitional zone. The highest incidence in women over 50 years of age with initial cancer-causing lesions is usually found at the age under 40 years. Cervical cancer is the second most common gynecological cancer in the world after breast cancer. In Indonesia in 2018 there were 32,500 new cases with 18,300 deaths. This research was conducted to determine the characteristics of cervical cancer patients in West Nusa Tenggara Province from January 1, 2017 to December 31, 2019.
Methods: This study was conducted with a non-analytic retrospective descriptive method. This study will look at the most common risk factors for cervical cancer cases in West Nusa Tenggara Province. The research data source is a secondary data by looking at the research variables recorded in the medical records of cervical cancer patients at the General Hospital of West Nusa Tenggara Province for the period January 1, 2017 to December 31, 2019.
Results: The occupation of housewives was the largest in the variable of work, namely 67.44% followed by labor at 11.62%, civil servants 10.46%, entrepreneurs 6.97% and traders 3.48. For the education level, the majority of cervical cancer patients in this study had primary school education, namely 38.37% followed by Senior high / equivalent 20.93%, junior high / equivalent 16.27%, not educated 12.79%, Bachelor 1 and 2 8,13%, kindergarten 2.32%, Diploma 1 and 1.16%. The largest ethnic group is the Sasak tribe with 58.13%, followed by the Samawa tribe at 15.11%, outside NTB 13.95% and the Mbojo tribe at 12.79%. The majority of the history of patients had IVA screening and Pap Smear was 62.79% and who had never had screening is 37.21%. The majority of contraceptives used were unused 51.16%, followed by injection 26.74%, IUD 8.13%, Pill 5.81%, Implant 4.65%, Injection and Implant 2.32%, Pill and Injection 1, 16%. The majority of patients had more than 1 child, namely 49 of 86 patients or 56.97%. Meanwhile, those who had 1 or did not have children were 37 or 43.03%. the majority were in the age group range of 31-40 years and 41-50 years, namely 29.06% or a total of 58.12%, followed by the 51-60 years age group, 27.90%, more than 61 years 10.46% and 21 -30 years 3.48%. the majority only married once, namely 69.76%, followed by patients who were married more than once, 25.58%, and unmarried by 4.65%. the majority of the first time married at the age of less than or equal to 20 years, namely 47.67% followed by the 21-30 years old 33.72%, 31-40 years 5.81%, single 3.48% and at age more than 40 is 1.16%. The majority of cervical cancer patients at General Hospital of West Nusa Tenggara Province that did not have a history of STIs namely 91.86%. Meanwhile, those who had a history of STIs were 8.13%.
Conclusion: the majority of patients work as housewives with elementary school education, Sasak ethnicity, have never done IVA screening or Pap smears, do not use contraception, have more than 1 child, are in the age range 31-50 years, only married once with the initial age of marriage under 20 years and has no history of sexually transmitted infections (STIs).
Keywords: Cervical Cancer, Majority, Occupation, Educational Level, Ethnicity, History of Screening, Types of Contraception, Multiparity, Age, Age of First Marriage, Number of Marriages, History of STIs.

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

866

Penerbit

Mataram : FK Universitas Mataram., 2020

Deskripsi Fisik

-

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

NONE

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

KTI PSPD

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar