Text
UJI AKTIVITAS ANTITREMATODA EKSTRAK AIR DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis L. Vahl) SECARA IN VITRO
ABSTRAK
Tanaman pecut kuda secara empiris telah terbukti sebagai antitrematoda yang
berpotensi untuk mengurangi resistensi dan efek samping penggunaan obat
sintetis. Uji in vitro dibutuhkan sebagai bagian dari pengembangan antelmintik
berbasis herbal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas
antitrematoda ekstrak air daun pecut kuda secara in vitro pada berbagai
konsentrasi. Kandungan senyawa ekstrak air daun pecut kuda dikarakterisasi
melalui penapisan fitokimia. Hewan uji diperoleh dari RPH Majeluk kota
Mataram kemudian diidentifikasi dengan penetapan morfometrik dan pewarnaan
menggunakan bunga kana 10% b/v. Uji antelmintik dilakukan dengan desain post
test with control group yang terdiri dari lima kelompok, yaitu kontrol positif
Albendazol 10% b/v; kontrol negatif yaitu NaCl 0,9% b/v; dan kelompok
perlakuan dengan konsentrasi 2,5; 5; 10% b/v. Waktu kematian cacing diamati
setiap 15 menit selama 3 jam kemudian dihitung jumlah mortalitas cacing.
Perbedaan rerata waktu kematian dan persentase mortalitas antar kelompok
dianalisis secara statistik menggunakan SPSS v.23. Hasil penapisan fitokimia
menunjukkan ekstrak air daun pecut kuda mengandung alkaloid, flavonoid, tanin,
steroid, dan triterpenoid. Persentase mortalitas cacing adalah 100% pada menit
ke-240. Rerata waktu kematian cacing berurut-turut 30, 240, 45, 60, dan 80 menit
untuk kontrol positif, kontrol negatif, esktrak air daun pecut kuda (10, 5, dan 2,5%
b/v). Uji Kruskall Wallis dan Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan
waktu kematian yang bermakna antar kelompok. Ekstrak air daun pecut kuda
konsentrasi 10% b/v efektif sebagai antitrematoda meskipun lebih rendah
dibandingkan Albendazol 10% b/v (p
Tidak tersedia versi lain