Text
HUBUNGAN LAMA PAPARAN LAYAR GAWAI SELAMA PENERAPAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) DENGAN KELUHAN DRY EYE SYNDROME PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
ABSTRAK
Hubungan Lama Paparan Layar Gawai Selama Penerapan Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ) dengan Keluhan Dry Eye Syndrome Pada Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Mataram
1I Ketut Mayun Pingkiyana Putra*, 2Marie Yuni Andari, 3Yoga Pamungkas
Susani
Latar belakang: Sejak pandemi COVID-19, pemerintah memberlakukan Work
from Home (WFH) bagi pekerja dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi pelajar
dan mahasiswa. Sistem PJJ mengharuskan pelajar dan mahasiswa untuk menatap
layar lebih lama. Efek samping dari menatap layar lebih lama yaitu mata kering,
lelah, pegal-pegal, dan mata merah. Gejala tersebut berhubungan dengan sindrom
mata kering/ dry eye syndrome. Sindrom mata kering/ dry eye syndrome adalah
kekeringan mata yang berhubungan dengan gangguan keseimbangan lapisan air
mata (aqueous, musin dan lemak), kelainan permukaan kelopak mata dan kelainan
epitel pada kornea mata. Berdasarkan latar belakang tersebut, Penulis melakukan
penelitian tentang hubungan lama paparan layar gawai selama penerapan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan keluhan dry eye syndrome pada mahasiswa
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Mataram.
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan
desain penelitian cross-sectional. Populasi pada penelitian ini mencakup seluruh
mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Mataram berjumlah 504 sampel. Analisis data dilakukan dengan menggunakan
bantuan dari program SPSS versi 25.0. Analisis bivariat menggunakan Koefisien
Kontingensi.
Tidak tersedia versi lain