Text
ANALISIS KADAR EKSOSOM PADA PENDERITA KARSINOMA NASOFARING PRE DAN POST KEMORADIOTERAPI BERDASARKAN STADIUM, UMUR, DAN JENIS KELAMIN DI RSUD PROVINSI NTB
ABSTRAK
ANALISIS KADAR EKSOSOM PADA PENDERITA KARSINOMA NASOFARING
PRE DAN POST KEMORADIOTERAPI BERDASARKAN STADIUM, UMUR, DAN
JENIS KELAMIN DI RSUD PROVINSI NTB
Alifia Wina Annisa, Hamsu Kadriyan, Didit Yudhanto
Latar Belakang: Karsinoma nasofaring (KNF) adalah suatu keganasan pada sel epitel
nasofaring. KNF sering ditemukan di Asia terutama di Cina Selatan dan Tenggara dengan
insidensi sebesar 40-50 kasus per 100.000 penduduk. Sementara di Indonesia menduduki
peringkat ke-empat keganasan terbanyak. Insidensi dan mortalitas dari penderita KNF lebih
tinggi pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Umumnya, usia beresiko terkena
KNF dimulai sejak usia 30 tahun, dengan peningkatan resiko dimulai pada usia 45-55 tahun,
serta umumnya pasien KNF datang dalam keadaan stadium lanjut. Rekomendasi terapi pada
KNF adalah radioterapi kuratif definitif sebagai modalitas terapi tunggal, konkuren bersama
kemoterapi (kemoradiasi) dan radioterapi paliatif. Hingga saat ini yang masih menjadi
penyebab utama kematian dan hambatan dalam pengobatan adalah adanya kekambuhan dan
metastasis jauh pada penderita KNF. Belakangan ini diketahui bahwa eksosom memiliki
fungsi dalam proses angiogenesis, migrasi, invasi, metastasis jauh, hingga resistensi kanker
terhadap radioterapi yang berakibat pada kegagalan pengobatan. Diharapkan penelitian ini
dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman mengenai eksosom sehingga dapat
diketahui peranan eksosom pada kanker serta kaitannya dengan kemoradioterapi dan
diharapkan di masa yang akan datang, eksosom dapat menjadi salah satu modalitas terapi
pada penderita KNF serta dapat dijadikan sebagai biomarker untuk dilakukan deteksi dini
pada penderita KNF.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain kohort prospektif dengan metode
observasional yang dilakukan di RSUD Provinsi NTB pada bulan Agustus 2021 ? selesai.
Subjek penelitian ini adalah seluruh pasien kanker nasofaring yang mengikuti prosedur
kemoradioterapi serta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data primer diperoleh
dari data yang diambil langsung saat dilakukan penelitian yaitu pada sebelum dan sesudah
dilakukan kemoradioterapi, sedangkan data sekunder diambil dari rekam medis. Analisis
data dilakukan menggunakan uji statistik non-parametrik yaitu uji Wilcoxon Signed Ranked
Test.
Hasil : Total subjek berjumlah 8 orang dengan karakteristik subjek laki-laki lebih banyak
ditemukan dan usia subjek paling banyak ditemukan berusia 0,05 sehingga H0 diterima, artinya tidak
terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara kadar eksosom pre dan post
kemoradioterapi dengan usia, jenis kelamin, dan stadium pada penderita karsinoma
nasofaring di RSUD Provinsi NTB.
Kata Kunci : Karsinoma Nasofaring, Eksosom, Kemoradioterapi, Usia, Jenis Kelamin,
Stadium
Tidak tersedia versi lain