Text
HUBUNGAN KADAR D-DIMER DAN C-REACTIVE PROTEIN TERHADAP BERAT GEJALA PADA PASIEN COVID-19 DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM
ABSTRAK
Hubungan Kadar D-dimer dan C-reactive protein terhadap Berat Gejala
pada Pasien COVID-19 di Rumah Sakit Universitas Mataram
Sang Ayu Nyoman Putri Pradnyasari, Moulid Hidayat, Prima Belia Fathana
Latar Belakang: Coronavirus disease 19 (COVID-19) merupakan penyakit
infeksi saluran pernapasan akut akibat virus corona varian baru yang
kemudian disebut sebagai SARS-CoV-2. Penyakit ini menyerang sistem
pernapasan dengan gejala seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas. Pada
beberapa kasus, COVID-19 dapat mengancam jiwa akibat reaksi imunitas
yang berlebihan salah satunya ditandai dengan peningkatan kadar D-dimer
dan C-reactive protein (CRP) dalam tubuh. Peningkatan D-dimer dan CRP
dapat menyebabkan terjadinya penggumpalan darah dan sebagai penanda
adanya kerusakan jaringan pada pasien COVID-19. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan kadar D-dimer dan C-reactive protein terhadap
berat gejala pada pasien COVID-19 di Rumah Sakit Universitas Mataram.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain
cross-sectional. Pengambilan data berlangsung dari bulan Maret ? Mei 2022 di
Rumah Sakit Universitas Mataram. Subjek dipilih menggunakan metode
consecutive sampling. Data subjek diperoleh dari data rekam medis. Uji statistik
menggunakan uji komparatif Chi-square dan Mann-Whitney untuk menilai
hubungan kadar D-dimer dan C-reactive protein terhadap berat gejala pada pasien
COVID-19.
Hasil: Sebanyak 64 subjek terpilih berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi yang
ditetapkan, diantaranya terdapat 48 subjek melakukan pemeriksaan D-dimer dan
58 subjek melakukan pemeriksaan CRP. Mayoritas subjek terdapat pada
kelompok usia 18-59 tahun (64,1%) dengan jenis kelamin laki-laki (56,3%).
Terdapat 10 subjek (20,8%) memiliki kadar D-dimer normal dan 38 subjek
(79,2%) memiliki kadar D-dimer meningkat. Kadar CRP normal terdapat pada 6
subjek (10,3%) dan 52 subjek (89,7%) memiliki kadar CRP meningkat. Hasil
analisis uji bivariat menunjukkan nilai p-value = 0,002 untuk kadar D-dimer
dengan berat gejala, dan kadar CRP dengan berat gejala menunjukkan p-value =
0,02.
Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna secara statistik antara kadar D-dimer
dan CRP terhadap berat gejala pada pasien COVID-19. Semakin tingginya kadar
D-dimer dan C-reactive protein berhubungan dengan semakin beratnya derajat
keparahan COVID-19.
Kata Kunci: COVID-19, D-dimer, CRP, Berat Gejala
Tidak tersedia versi lain